Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2020

Kenapa Listrik AC Pakai Istilah Fasa Netral, Listrik DC Pakai Istilah Positif Negatif

Gambar
Tahukah teman2: kenapa di sistem AC menggunakan istilah fasa dan netral, sedangkan dalam sistem DC menggunakan istilah positif dan negatif? Lalu apa perbedaan antara kutub negatif, netral, dan com (pada alat ukur)? Bukankah semuanya memiliki fungsi yang sama, yaitu jalur arus balik? Begini penjelasannya. Com pada alat ukur, sejatinya adalah titik referensi untuk alat ukur tersebut. Maksudnya begini: misal kita mengukur tinggi badan, tentu mengukurnya dari ujung kepala sampai ujung kaki kan? Misalkan saat itu posisi orangnya sedang berdiri di atas meja, maka mengukurnya ya dari ujung kepala sampai atas meja. Bukan dari kepala sampai tanah. Dalam hal ini meja adalah referensi, atau com dalam proses mengukur tinggi badan. Sama seperti listrik: ngukurnya ya dari ujung probe satu, terhadap ujung probe satunya yang terhubung ke com. Dalam sistem AC kita hanya mengenal 1 referensi, yaitu netral. Secara normal bagian ini bernilai 0 volt. Sedangkan sumbu satunya disebut fasa. Nilai fasa ini ber

Impossible Jadi I'm Possible

Gambar
Tulisan dengan judul kayak gini biasanya tentang motivasi. Bisa dari segi psikologi, success story, dan sebagainya. Tapi disini saya bahas yang ringan saja, yaitu soal matematika y = (x²-100)/(x-10) Sekilas fungsi itu terlihat biasa saja:  saat x = 0, nilai y = 10;  saat x = 1, nilai y = 11; saat x = 2, nilai y = 12, dst. Masalah muncul saat nilai x = 10, karena menghasilkan ekspresi 0/0. Seperti yang kita tahu bahwa ekspresi ini memberikan hasil "undefined" alias tidak terdefinisi. Tapi tunggu, saat kita menuliskan rumus itu di aplikasi bantu hitung matematika (wolframalpha, geogebra, mathematics, dsb) saat nilai x = 10 digambarkan nilai y ada di angka 20. Kok bisa? Gambar di postingan ini adalah contoh hasil tangkapan layar aplikasi geogebra. Teman2 bisa coba di aplikasi lain, pasti hasilnya sama. Ternyata jika kita hitung saat x = 9, nilai y = 19; saat x = 11, nilai y = 21. Nah artinya saat x = 10 nilai y = 20 dong? Ternyata enggak juga. Wolfram alpha dengan tegas menyatak