Merangkai 3 Trafo 1 Fasa Menjadi 1 Trafo 3 Fasa
Setelah kita memahami pengoperasian trafo 1 Fasa di wilayah Jateng - DIY
(bagi yang belum tahu, silahkan baca DISINI), kali ini kita akan
membahas mengenai pengoperasian 3 trafo 1 Fasa untuk dirangkai menjadi 1
trafo 3 fasa. Ini biasanya dilakukan dalam keadaan darurat. Misalkan
ada 1 trafo 3 fasa kapasitas100 kVA rusak, tapi di gudang hanya ada
trafo 1 Fasa 50 kVA. Kita bisa merangkai 3 trafo 1 Fasa tersebut menjadi
trafo 3 fasa 150 kVA.
Untuk menjamin apa yang kita lakukan pasti berhasil, trafo yang akan dirangkai harus memenuhi syarat sebagai berikut:
1. Memiliki 4 terminal sekunder
2. Memiliki angka lonceng / jam vektor yang sama (kita pakai Ii0)
Pertama kita review dulu: trafo distribusi 1 Fasa dapat dioperasikan dengan 2 cara, yaitu secara bank dan secara normal. Karena kita akan mengganti trafo 3 fasa 100 kVA, maka trafo 1 Fasa 50 kVA harus dioperasikan kapasitas penuh, sehingga harus menggunakan rangkaian bank.
Oke. Langsung saja kita bicarakan teknisnya:
1. Trafo tersebut harus dioperasikan bank, maka X1+ X2 dan X3+X4 harus dikopel. Gambar rangkaiannya seperti ini:
Untuk menjamin apa yang kita lakukan pasti berhasil, trafo yang akan dirangkai harus memenuhi syarat sebagai berikut:
1. Memiliki 4 terminal sekunder
2. Memiliki angka lonceng / jam vektor yang sama (kita pakai Ii0)
Pertama kita review dulu: trafo distribusi 1 Fasa dapat dioperasikan dengan 2 cara, yaitu secara bank dan secara normal. Karena kita akan mengganti trafo 3 fasa 100 kVA, maka trafo 1 Fasa 50 kVA harus dioperasikan kapasitas penuh, sehingga harus menggunakan rangkaian bank.
Oke. Langsung saja kita bicarakan teknisnya:
1. Trafo tersebut harus dioperasikan bank, maka X1+ X2 dan X3+X4 harus dikopel. Gambar rangkaiannya seperti ini:
2. Ambil salah satu ujung belitan sebagai Fasa, sedangkan yang lain difungsikan sebagai netral. Karena trafo yang kita pakai memiliki angka lonceng Ii0 (jam 0 artinya tidak ada beda sudut fasa antara sisi tegangan tinggi dan tegangan rendah), disarankan yang dijadikan Fasa adalah kopelan X1+X2, sedangkan kopelan X3+X4 difungsikan sebagai netral. Gambarnya sebagai berikut:
3. Semua kopel yang difungsikan sebagai netral dikopel, dan di-ground-kan. Gambarnya sebagai berikut:
4. Masing-masing kopel yang difungsikan sebagai Fasa (sisi tegangan rendah) di-jumper ke JTR, dan sisi tegangan tinggi di-jumper ke JTM.
5. Jika semua langkah di atas dilakukan dengan benar, maka JTR keluaran dari trafo tersebut pasti sama dengan urutan Fasa di JTM.
Demikianlah cara merangkai 3 trafo 1 fasa menjadi 1 trafo 3 fasa. Semoga bisa membantu teman-teman di lapangan dalam mendapatkan referensi operasional. Namun dalam praktiknya, terdapat beberapa permasalahan yang mungkin timbul saat pengoperasian ini. Jadi sangat disarankan sebelum disambung ke beban, dapat dilakukan pengujian terlebih dahulu untuk memastikan bahwa kualitas yang dihasilkan sudah sesuai standar layanan PLN. Permasalahan yang timbul berdasarkan pengalaman yang pernah saya dapatkan dituliskan dalam artikel berikut:
Komentar
1. kenapa trafo 1 fasa harus memiliki 4 lilitan sekunder?
2. Apa permasalahan yg terjadi Jika hanya menggunakan trafo 1 fasa dengan 2 terminal sekunder?
2. Tidak ada trafo distribusi 1 fasa dengan 2 belitan sekunder.
1.Apa keuntungan dan kerugian transformator tiga fasa satu inti dibandingkan dengan transformator tiga fasa yang dibentuk dari transformator satu fasa.
2.Bagaimanakah membentuk transformator tiga fasa dengan menggunakan dua 2 buah transformator satu fasa. Jelaskan hubungan-hubungan yang dapat dilaku-kan. Apa keuntungan dan kerugiannya?
1.Apa keuntungan dan kerugian transformator tiga fasa satu inti dibandingkan dengan transformator tiga fasa yang dibentuk dari transformator satu fasa.
2.Bagaimanakah membentuk transformator tiga fasa dengan menggunakan dua 2 buah transformator satu fasa. Jelaskan hubungan-hubungan yang dapat dilaku-kan. Apa keuntungan dan kerugiannya?
1. Trafo 3 fasa yang asli tentunya lebih baik. Karena seperti yang sampean sampaikan, trafo 3 fasa memilki 1 inti dan ujung belitannya langsung bertemu di titik netral. Sedangkan untuk trafo 1 fasa yang dirangkai, titik netral dipertemukan dengan menggunakan kondktor jumper. Tentunya ini akan menghasilkan losses yang lebih besar daripada trafo 3 fasa asli.
2. Setahu saya tidak bisa membuat trafo 3 fasa dengan menggunakan 2 trafo 1 fasa. Jika sampean lebih tahu, atau ada ide, mohon sharing ilmunya mas.
https://electrical-engineering-portal.com/scott-t-transformer-connection-overview